CHOCORETTO at Reverb nation


Saturday, October 01, 2011

IT'S ABOUT ANOTHER WORLD (CHAPTER 4)

IT'S ABOUT ANOTHER WORLD (CHAPTER 4)
author : Ichijou Yuuga

cast : Chocoretto,Vampire knight chara,Alice nine,The Gazette,Gackt,my self(chara lain akan muncul) special guest : kohara kazamasa (shou alice9),hizaki and kamijou (versailles)
rat : PG 13
genre : adventure,Mystery
disclaimer : Chocoretto is not my own,vampire knight,alice nine,gazette,gackt,versailess is not my own too,but this story is MINE.
author's note : gomen kalau lama update ya...dan dichapter ini it's such little bit drama..so,enjoy it..maaf yang nggak si tag mungkin lupa saya nya...
song while writting : kanon wakeshima- still doll
Tokyo..
dan sebuah lorong sempit tempat takdir membawa hiro sampai ke 'dunia lain' yang kini bagaikan sebuah beban berat yang mengisi kepalanya.
vampire..
sepertinya kata-kata itu selama dua hari ini menjadi topik terhangat sepanjang hidup hiro.
rasanya makhluk penghisap darah yang hanya ada didalam novel dan film ini secara tiba-tiba terealisasikan menjadi wujud-wujud para vampire yang kini masuk kedalam hidupnya.
termasuk dia, Hiro..
" ini daerah rumahku.."
ujar hiro malas di ikuti oleh 'gerombolan' vampire yang masih dengan semangat melangkahkan kakinya di sepanjang jalanan menuju flat hiro.
"wah...!aku ingin melihat bagaimana biasanya manusia itu tinggal!"
pekik myu senang-rasanya barusan saja dia mengamuk dan begitu saja melupakan masalahnya-
"kampungan.."
celetuk hiro kesal tanpa mengalihkan pandangannya kearah jalan yang kini akan membawanya pulang.
"daddy!coba lihat...dia mengatakan kalau aku kampungan!"
myu menggoncang-goncangkan lengan sang ayah yang sepertinya sudah tidak sabar untuk segera tiba dirumah hiro.
"hentikan myu...jangan bertingkah seperti anak kecil.."
myu terdiam,sepertinya saat ini perhatian ayahnya sudah tak lagi sepenuhnya untuknya. myu tersenyum lebar.
"aku mengerti,daddy.."
bisiknya pelan dan menyembunyikan dirinya dibalik tubuh izmu.
membiarkan 'rombongan' vampirenya berjalan mendahuluinya.
menempelkan kedua tangannya dipunggung bodyguard setianya,dia tersenyum miris
"daddy akan segera melupakanku..persis sama seperti dia melupakan mommy..."
===================================================================
menarik napas panjang,hiro mencoba meyakinkan dirinya lagi.
benarkah langkah yang akan dia ambil. menolehkan wajahnya- memperhatikan 'tamu tak diundang' yang sedang menatapnya dengan wajah penasaran- hiro menghela nafasnya sekali lagi sebelum seseorang mendahuluinya dari dalam dengan membuka pintunya..
"HIRO niichan!"
pekik seorang pemuda berwajah cantik yang segera memeluknya dengan erat sampai hiro berteriak agar seseorang menyelamatkannya dari cengkraman pria ini.
"kazamasa!"
"kau kemana saja?!"
jeritnya kesal, raut wajah ketakutan,terharu dan penuh dengan ke legaan menghiasi pertemuan mereka kali ini. tersenyum dengan rasa bersalah, hiro mengacak pelan rambutnya.
"terlalu panjang untuk kau pahami,terlalu panjang untuk kau dengar,kazamasa."
"niichan...!aku akan mendengarkannya..eh...mereka ini...peserta coseplay?"
tunjuk kazamasa kearah para Vampire yang sudah menunggu didepan flat kecil didepan rumah hiro.
"mereka bukan coseplay... kau tidak akan mengerti...ah,maaf jika membuat kalian semua berdiri didepan sini..silahkan masuk,maaf jika rumah ku sangat sempit.."
melangkah masuk kedalam rumahnya. hiro tak mendapati sang ibu berada di ruang tamu sebagaimana biasa ia dapati ketika ia pulang kuliah ataupun part time.
dalam benaknya muncul perasaan bersalah. dia sedang membayangkan jika ibunya sedang berdoa sambil tertidur didepan altar rumahnya karena cemas menanti hiro.
menatap sebuah ruangan yang tertutup sebuah gorden putih, hiro melangkahkan kakinya menuju ruangan itu.
membuka pelan gordennya, dan mendapati sang ibu tertidur dengan posisi melingkar didepan altar kecil dirumahnya.
"ibu.."
panggilnya pelan,menyentuh pundak sang ibu yang bergetar karena hembusan nafasnya yang tertidur.
"ibu...okaeri.."
mengerjapkan matanya, perlahan mata indah itu terbuka..
mendapati sang anak yang ada dihadapannya, ibunya-uruha- berteriak bahagia.
"Tuhan! hiro,kau kemana saja?"
uruha memeluk hiro erat, seolah besok dia takkan pernah lagi bertemu dengan putra semata wayangnya itu.
"ini kisah yang panjang dan menyulitkan,ibu.."
"apa maksudnya?"
melepaskan pelukkannya,mata uruha terpaku kepada sosok lelaki yang berdiri didepan pintu altar di flat kecil keluarga hiro.
dia membelalakkan matanya mendapati orang dimasalalunya muncul secara tiba-tiba dihadapannya.
"aoi...?"
dan sepertinya pertanyaannya kepada hiro barusan akan segera terjawab...
====================================================================
dua orang pemuda berwajah pucat dan berpakaian prajurit melewati sebuah lorong curam di bawah castle kerajaan Chocoretto. dengan membawa sebuah nampan berisi secangkir darah segar terlihat dihidangkan dengan hiasan emas ditiap lapisan cangkirnya. sepertinya tempat gelap dan lembab yang mereka lalui ini jarang dilalui oleh para penghuni istana. tak jauh dari sana terdengar suara sebuah selo yang mengalun indah ditelinga kedua prajurit istana itu.
"hey, Kouki..kau dengar tidak?"
"suara selo itu?aku dengar leda... suara yang dimainkan oleh permaisuri Hiza memang selalu mengalun indah.."
leda dan kouki melangkahkan kakinya mendekat kearah sebuah ruangan berjeruji diujung lorong panjang di ruang bawah tanah istana.
seorang wanita sedang mengalunkan sebuah lagu bersama dengan permainan selo nya yang mengagumkan.
"Hi miss Alice
Anata garasu no me de
Donna yume wo
Mirareru no?
Miirareru no?
Mata atashi
Kokoro ga sakete
Nagare deru
Tsukurotta
Sukima ni sasaru
Kioku tachi
Hi miss Alice
Anata kajitsu no kuchi de
Dare ni ai wo
Nageteru no?
Nageiteru no?
Mou atashi
Kotoba wo tsumugu
Shita no netsu
Samekitte
Mederu outa mo
Utaenai
Still you do not answer
Still you do not answer "
"yang mulia permaisuri..."
suara itu terhenti, dari balik ruangan berjeruji, seorang wanita cantik berpakaian ala wanita eropa abad renainsance itu menatap kedua prajurit kerajaan itu dengan pandangan misterius.
menyunggingkan senyum tipisnya,ia memeluk selo besarnya dengan kedua tangannya.
ia hanya tersenyum.
senyum yang penuh dengan mistery..
senyum yang penuh dengan kebencian..
matanya mengilat tajam, membuat kedua prajurit itu menahan rasa takutnya.
"kami membawakan makanan untuk anda..permaisuri hizaki.."
wnaita itu berhenti tersenyum, ia meeletakkan selo nya begitu saja di lantai dingin disana. kemudian berjalan pelan menuju arah kouki dan leda yang berada diluar jeruji besi yang kini dihuninya..
selama tujuh belas tahun...
wanita itu tersenyum lagi setelah kini berada dihadapan para prajurit itu. kouki mengulurkan tangannya ke arah sebuah celah bersegi empat yang di buat khusus untuk memasukkan makanan kedalam jeruji besi itu tanpa membuka pintunya. kouki mengulurkan tangannya.
BANG!
wanita itu menangkap kasar lengan kouki, membuat kouki tak sengaja tersentak dan menjatuhkan makanannya,tepat didepan wanita yang bernama hizaki itu.
kouki mengeluarkan tangannya dari sana dengan ekspresi keterkejutan yang luar biasa.
"KOUKI!kau menjatuhkan makanannya..!"
teriak leda menepuk dahinya kuat.
"ah...permaisuri hizaki..maafkan aku!"
hizaki hanya tersenyum, dia kemudian menunduk kearah meja tempat tumpahan darah itu. kemudian menjulurkan lidahnya,
menjilati darah yang terus mengalir tumpah di meja itu..
"permaisuri....maafkan aku..."
masih dengan bibirnya yang penuh dengan darah,ia tersenyum.
"maaf aku mengagetkanmu..."
ujarnya pelan, setelah menjilat habis 'makanannya'
"terima kasih makanannya..pergilah.."
"tapi....tapi saya..."
senyum itu kini sirna,digantikan dengan kilatan amarah yang terpancar dari mata biru terangnya.
dengan taring yang mencuat itu ia menghambur kearah jeruji besi itu.
"PERGI KATAKU!"
baru saja dia ingin menhentakkan tangannya di antara palang-palang besi yang berdiri kokoh itu.
hizaki menghentikan tindakannya.
ia ingat tentang apa yang ada didalam besi-besi raksasa itu.
ia ingat ketika terakhir kali ia melakukan hal itu.
seluruh tenaganya hilang, energy listrik yang dialirkan ke besi-besi itu membuatnya tak bisa melakukan apapun.
dengan segera kouki dan leda pergi dari hadapan hizaki.
"kalian semua sama saja....busuk...
kalian semua akan kuhancurkan..."
====================================================================
"aoi...?"
panggil uruha sekali lagi. mereka hanya terdiam selama beberapa saat sebelum hiro memecahkan keheningan yang sedang terjadi.
"ibu mengenalnya?"
uruha hanya menganggukkan kepalanya. rasanya sesuatu baru saja membuatnya seperti orang bodoh saat ini.
"dia ayahku?"
lagi, dengan pertanyaan yang dilontarkan hiro kepadanya membuatnya semakin tak dapat mengatakan apapun. rasanya baru saja dia tertimpa oleh sebuah batu besar yang menghantam langsung kedalam hatinya.
"ibu...?jawab aku.."
"dia...."
kalimat uruha terputus, dia menarik nafas panjang sebelum mengatakan kenyataan yang sebenarnya sudah terungkap beberapa jam yang lalu yang masih saja tidak dipercayai oleh hiro sendiri.
"ayahmu... dia ayahmu.."
rasanya hiro merasakan hal yang sama dengana ibunya saat ini.
bagaimana bisa,
dia seorang yang biasa saja, dari keluarga biasa dan dia merasa tak ada yang istimewa didalam dirinya,ataupun ibunya atau juga orang yang selama dua puluh tahun ini berada disekitarnya.
tapi coba lihat,
ayahnya seorang vampire.
"uruha... sudah lama sekali ya.."
uruha tertawa sarkartis, dia segera beranjak kehadapan orang yang pernah mengisi masa lalunya itu dan menatapnya dengan tatapan tidak senang.
"ya,kau benar. dua puluh tahun...ya,dua puluh tahun kita tidak berjumpa. dan kau...datang dengan seenak jidat menemui ku dan anakku..dan mengatakan 'sudah lama sekali' begitu...?
apa kau masih merasa menjadi seorang ayah?kau ayahnya?apa yang kau kerjakan dua puluh tahun ini?jika kau tidak berpikir tentang semua itu,jangan pernah berpikir kalau putraku itu adalah anakmu..!"
uruha berbicara panjang lebar dengan satu tarikan nafas,rasanya kekesalannya memuncak melihat orang yang ada dihadapannya kali ini.
rasa sakit ditinggalkan selama dua puluh tahun membuatnya enggan berbasa- basi atau menyambut 'suami' nya dengan senyuman.
para penonton- myu,izmu,gackt,munade,sai,kazamasa dan hiro- hanya menatap dengan pandangan bodohnya kearah dua orang yang harusnya melepas rindu itu.
"aku...."
"apa?apa yang akan kau katakan?aku merasa bersalah,maafkan aku.. begitu?bawa pulang maafmu,aku tidak butuh...!dan, oh..apa yang kau lakukan disini sekarang?kau mau mengadakan acara kabaret dirumahku?kemana kau bawa putra ku selama dua hari ini...?kau menyakitinya ya?kau bawa dia ke istana mu itu dan kau...kau telah merubah putraku?ayo katakan sesuatu...!"
"bagaimana bisa aku bicara kalau kau terus mencela pembicaraanku!"
uruha tertawa geli,kemudian raut wajahnya kembali serius.
"aku sudah bisa menebak apa yang kau katakan,jadi kau tidak perlu membuang energy mu untuk mengulangnya! cepat katakan padaku,apa yang sudah kau lakukan kepada hiro!"
uruha berkacak pinggang,semua orang merasa sedang menonton opera atau dorama tv saat ini.
dengan aoi dan uruha sebagai aktor dan aktris utamanya.
dan konflik yang terjadi diantara mereka.
"maaf..ibu,bisa kupotong pembicaraan hangat kalian berdua sementara?
aku hanya ingin bilang selama dua hari ini aku terombang-ambing didalam hidup yang tidak jelas,tidak masuk akal dan seperti dongeng sebelum tidur anak berumur lima tahun..dan ini membuatku mual,dan ternyata setelah tau kalian berdua telah berkumpul lagi...kenapa kalian bertengkar dan tidak memberikan penjelasan kepadaku siapa aku,siapa orang yang mengaku sebagai ayahku ini...dan mengapa aku.....vampire.."
satu kata terakhir yang diucapkan hiro membuat uruha tercengang. sebuah fakta yang sudah dua puluh tahun ini ia simpan rapi didalam otaknya.
sebuah fakta yang ia akan simpan sampai dia mati sekalipun terungkap sudah..
kenyataan bahwa putranya adalah keturunan seorang vampire...
"hiro sayang...ibu... ibu bilang itu tidak benar..."
"jangan berbohong ibu... akulah pembunuh yang akhir-akhir ini menewaskan pelaku kriminal yang akhir-akhir ini marak diberitakan..aku yang menggigitnya..aku vampire ibu..."
rasanya kedua lutut uruha lemas.
dia merasa seperti begitu saja tersedot kedalam alam mimpi dan mimpi ini sangat buruk.
buruk sekali.
"katakan pada ibu, itu semua tidak benar hiro.."
"tapi itu kenyataannya!aku melihatnya sendiri...ah,maksudku bersama izmu!"
sambung myu menambah duduk permasalahan.
"aku vampire kan ibu.... itu sebabnya aku tak pernah bisa tidur dimalam hari,
aku tak pernah suka dengan cahaya matahari dan aku senang dengan darah... iya kan...?"
uruha diam seribu bahasa, dia berharap seseorang memukulnya saat ini. membangunkannya dari mimpinya.
tapi ini bukan mimpi,ini kenyataan.
"bisakah kalian ceritakan kepadaku sekarang tentang siapa aku sebenarnya?aku butuh penjelasan,bukan penyesalan..."
ujar hiro,dia menarik lengan ibunya dan membawanya kedalam pelukannya.
terlihat sekali kalau sang ibu sekarang ini sedang shock berat.
"sebaiknya kita bisa menunggu sampai keadaan sedikit lebih tenang,benarkan?"
gackt menengahi kisah mengharukan pertemuan keluarga itu.
beberapa jam berlalu,sekarang mereka semua sudah berkumpul disebuah ruangan tamu yang berukuran tak lebih besar dari kamar myu di kerajaan chocoretto. mereka menghabiskan waktu menenangkan diri dan pikiran masing-masing disana.
"baiklah hiro... sekarang akan kuberitahu kenyataannya.."
ujar uruha pelan, dia masih berada dipelukan hiro saat ini. tubuhnya mendadak melemah karena terlalu shock memikirkan semua ini.
"iya,ibu..."
"kau adalah putra aoi.. seorang vampire darah murni dari kerajaan chocoretto..."
seolah tidak kaget lagi-karena sejak terperangkap dikerajaan chocoretto,hal ini berulang kali hiro dengar- hiro hanya mengangguk mengerti dan berharap ibunya melanjutkan ceritanya.
"kami menikah 21 tahun yang lalu tanpa mengabaikan status nya yang telah bertunangan di kerajaannya dan mengabaikan siapa jati dirinya sebenarnya..
kami menikah karena saling jatuh cinta, ya.. usia ku masih sangat muda saat itu.. dan aku tak pernah memikirkan dengan detail bagaimana masa depanku...
karena itu... keluargaku yang menentang pernikahan kami mengusirku dari rumah..mereka telah menghapus aku dari ingatan mereka sebagai anggota keluarga..
berapa banyak hal yang sudah ku korbankan..."
menarik nafasnya panjang,uruha menatap wajah aoi yang duduk disebrangnya dengan pandangan yang tidak dapat dijelaskan. kilatan air mata mulai menggenangi mata indahnya sementara aoi,
dia hanya duduk diam,terpaku tanpa bisa mengatakan apapun.
"aoi vampire,itu sebabnya mengapa kau tidak pernah bisa tidur dimalam hari..hiro..
itu sebabnya tanpa tau alasannya kau sangat senang dengan warna merah khususnya darah..
dan itu sebabnya kulitmu lebih pucat dibandingkan teman-temanmu..
dan kau..tampan.. itu cirikhas vampire bukan? penampilan dan pesona yang tidak terelakkan lagi.."
hiro tersenyum.
"ya,vampire memang tampan..llihat saja aku.."
sai memecah keheningan dan mendapat sambutan tatapan kubunuh-kau-setelah-pulang-dari-sini oleh munade.
"kemudian kebahagiaan yang baru saja diraih itu hilang.. ketika kau lahir dan usia mu menginjak 6 bulan tiba-tiba saja aoi menghilang.. dia menghilang begitu saja,aku tak mendapati dia dimanapun..aku sendirian..hanya ada aku yang harus menghidupi putra immortalku sendirian karena ayahnya tidak ada disampingnya lagi..."
ujarnya,kilatan amarah tiba-tiba saja terpancar dari wajah uruha ketika menatap aoi
"biar kuluruskan.. saat itu aku di paksa pulang oleh pihak keluargaku karena aku harus segera
menikahi hizaki dan memberikan keturunan bagi keluarga kerajaan..agar kelak anakku dapat memimpin kerajaan setelah aku.."
aoi melakukan pembelaan diri
"dan meninggalkan keluargamu disini begitu saja?oh..aoi,tahu kah kau betapa sulitnya hidup kami selama 20 tahun kau tinggalkan?kenapa kau tidak pernah berpikir realistis sekali saja dalam hidupmu dan menganggap kami ini lebih berharga dari apapun didunia ini?"
uruha berujuar sarkartis lagi,rasanya dia muak dengan pembelaan aoi yang terang-terangan dan menyudutkan dirinya.
"lihat putraku,dia tidak bersenang-senang seperti yang dilakukan pemuda seusianya..dia bekerja siang malam karena menghidupi keluarga kami..harusnya dia tak melakukan itu..
kau tau,penyesalan terbesar dalam hidupku adalah bertemu denganmu... ya,
dan membuat putra kesayanganku menjadi menderita seperti ini... "
meremat bajunya sendiri,myu menggigit bibirnya pelan. entahlah,perkataan uruha barusan seperti menohok hatinya. izmu hanya menatapnya dengan pandangan iba dan berusaha menutupi ekspresi wajah myu yang sedih dengan membiarkan myu bersembunyi lagi dibalik punggungnya.
myu merasa tertekan dengan reuni akbar keluarga dadakan ini.
rasanya sesuatu telah mengoyak kembali luka didalam hatinya.
dia menatap hiro dari balik punggung izmu dengan pandangan nanar.
"oh,ibunya menyayanginya..betapa beruntungnya dia.."
ujarnya dalam hati. bahkan selama 20 tahun ini mereka hidup berdampingan dan ibunya telah berusaha semaksimal mungkin membahagiakan hiro dengan tangannya sendiri.
tanpa menyalahkan takdir yang membuatnya harus repot menjaga hiro.
"kesalahan terbesar dalam hidupku adalah,karena aku melahirkanmu..myu.."
"mommy..tapi aku menyayangimu..bisakah kau memelukku?"
"pergi!aku tak ingin melihatmu..!kau membuatku terkurung disini...kau membuatku tak bisa pergi dengan kamijou-ku!"
bayangan tentang kalimat yang dilontarkan sang ibu menyayat hatinya saat ini. rasanya seperti terjadi perbedaan yang besar dalam hidupnya dan hiro.
ibunya setia menunggu aoi,ayahnya.
berbeda dengan ibu myu yang mengharapkan bebas dari cengkraman kerajaan dan pergi bersama selingkuhannya,kamijou.
selalu ada pelukan hangat untuk hiro dari ibunya.
myu,
jangankan dipeluk. ibunya tak pernah sudi menatapnya terlalu lama.
hiro sangat beruntung,pikir myu.
dan dia tak pernah menginginkan hal itu terjadi..
"aku akan membawanya bersama ku,uru..."
membelalakkan matanya uruha menepis tangan aoi yang berniat menggenggam tangannya.
"apa?berani sekali kau..!tidak..tidak ku izinkan!"
"aku mohon mengertilah uruha..!dia berbahaya saat ini...!dia bisa tanpa sadar membunuh seseorang..!dia butuh latihan,dia butuh mengendalikan emosinya dan hanya kami yang bisa membantunya!"
uruha menangis-lagi- rasa takut mencengkram hatinya mengingat sebentar lagi putra kesayangannya akan dibawa pergi oleh para vampire penghisap darah ini dan mulai dijadikan sebagai salah satu dari mereka.
"tidak...tidak ku izinkan..."
"tega kah kau membiarkan putramu menjadi seorang pembunuh?"
semua orang menoleh kearah asal suara saat ini. munade, vampire yang kemarin menurut hiro sedikit berbeda dari kawanannya itu angkat bicara. sepertinya memang sosoknya akhir-akhir ini mengingatkan hiro kepada seorang motivator tua yang sering muncul di televisi walau pada kenyataannya munade memiliki wajah yang tidak tua sama sekali.
"dia membunuh tanpa sadar,menghisap darah manusia..lambat laun semua akan mengetahui masalah ini..lalu putramu akan dalam kesulitan jika diketahui siapa jati dirinya..
kami hanya membantumu disini.. terserah jika mau diterima atau tidak,yang jelas.. kami akan berjanji untuk membuatnya lebih baik dibawah bimbingan kami..
kami tidak akan menjerumuskannya dengan hal yang tak kau inginkan..
sebagai ganti jika terjadi apa-apa dengan hiro..kau bisa menyiramkan holly water kepadaku dan membiarkan ku mati meleleh karenanya.."
membelalakkan matanya,uruha menatap sosok pemuda vampire yang ada dihadapannya dengan tatapan yang susah digambarkan. mungkin dia akan merasa aman jika menitipkan putranya ketangan orang yang tepat. namun disisi lain rasa takut dan kehilangan mulai mencengkram hatinya.
dia tak ingin hiro jauh darinya.
"tapi aku..."
"percayalah..jika semua lebih baik kami akan menjemputmu ikut bersama kami.."
munade meyakinkan uruha lagi. kali ini sepertinya berhasil, uruha melepaskan pelukan putranya dan meraih tangan munade yang dingin seperti es.
"aku percayakan hiro padamu.."
munade tersenyum senang
"sekarang,hiro..kau mau ikut bersama kami?"
keadaan mulai tenang, hiro memutuskan untuk ikut ke kerajaan chocoretto.
disisi lain disudut ruangan itu,kazamasa- pemuda biasa- yang tak mengerti pembicaraan seluruh orang yang ada diruangan itu mundur beberapa langkah dari tempatnya berdiri.
rasanya ia tak dibutuhkan ditempat ini. hiro sudah menemukan orang lain yang lebih berguna dibandingkan dia.
kazamasa menatap orang yang bernama munade itu dengan pandangan tidak percaya diri.
perlahan dia mundur,menarik diri dari kerumunan orang disana..
dan berniat pergi
"kazamasa!"
panggil hiro. langkahnya terhenti,kazamasa menoleh kebelakang.
"mau kemana kau?ayo sini..! aku titip ibuku kepadamu ya...!"
seperti mendapat angin surga yang entah dari mana datangnya. kazamasa tersenyum sumringah dan menganggukkan kepalanya senang.
ternyata ia masih dibutuhkan,pikirnya.
namun cerita tidak hanya selesai sampai disini...
kehidupan vampire sebentar lagi akan menunggumu,hiro-sama...